MACAM-MACAM PUASA


Kali ini saya sebagai penulis akan berbagi ilmu tentang puasa, lebih jelasnya tentang macam-macam puasa. Puasa ada 3 macam tingkatan, yaitu puasa umum, puasa puasa khusus, puasa khawashul khawaah. Berikut di bawah ini akan ada sedikit penjelas tentang macam-macam puasa :
  1. Puasa umum yakni puasa yang di kerjakan oleh kebanyakan ummat (orang awam), ialah menekan diri dari makan, minum serta bersetubuh suami-istri.
  2. Puasa khusus yakni puasa yang di kerjakan oleh kebanyakan para shalihin, ialah mengekang anggota badan dari segaa perbuatan dosa, yang demikian ini dapat tercapai hanya dengan menguasai lima perkara secara lenggeng, yaitu :
MACAM-MACAM PUASA

  • Menundukkan pandangan mata dari hal yang tercel menurut agama.
  • Memelihara lisan dari ghibah, dusta du domba dan sumpah palsu, yang demikian ini bertolak belakang dari hadist anas ra, nabi saw bersabda yang artinya :
“ ada 5 hal yang dapat membinasakan pahala puasa, yaitu : dusta, ghibah, adu domba, sumpah palsu dan memandang penuh syahwat (pria wanita saling memandang) ”

  • Memelihara telinga dari hal yang di benci oleh agama.
  • Memelihara segenap anggota tubuh dari hal-ha yang di benci agama. Memelihara perut dari makan yang syuhbat ketika berbuka. Sebab apa artinya puasa dengan mengekang makanan halal di siang hari, lalu berbuka dengan yang haram, demikian ini bagaikan orang membangun sebuah gedung di tengah kota, lalu kota tersebut di hancur-binasakan. Nabi bersabda yang artinya :
“ kebanyakan orang berpuasa tidak mampu memetik hasilnya, kecuali lapar dan dahaga ”

  • Tidak terlalu banyak mengisi perut, disaat berbuka, sekalipun dengan makanan halal, sebab nabi saw bersabda yang artinya :
“ tiada orang yang lebih di benci oleh Allah, dibandingkan orang yang suka memenuhi perutnya, sekalipun makanan yang halal ”

       3. Puasa khawashul khawash, ialah memeihara gerak hati dari tujuan hal-hal yang bersifat dunia semata, dan tidak semata2 memikirkan nya, dan mengekang nya dari niat atau memikirkan selain Allah. Bagi tingkatan puasa yang demikian, apabila memikirkan hal-hal selain Allah, maka gugurlah puasanya, inilah puasa yang setingkat dengan puasa para nabi dan para shadiqin. Dan pada hakikatnya kedudukan ini, menghadap jiwa raga sepenuh nya kepada Allah, dan berpaling selain Allah.


Demikian lah macam-macam puasa, sobat aswaja perkirakan sendiri, sobat masuk yang no berapa ??? dan jika ingin puasa nya di tingkatkan ke level yang lebih tinggi tentunya, sobat harus mengikuti aturan-aturan pada level tersebut.

Jujur saja penulis sekarang msih berada di tingkat pertama, mungkin pembaca juga sama, mari kita bersama-sama meningkatkan level kita ke level yang ke 2, tapi butuh banyak latihan tentunya, silahkan bagi pengalaman sobat jika berhasil melangkah ke level no2 ini disini, biar pembaca lain nya bisa juga mengikuti nya. Salam SOBAT ASWAJA


Sumber : duratun nasihin